Selasa, 02 Juli 2013
Mau Di Bawa Kemana Pendidikan Indonesia ???
05.38
1 comment
Mau Di
Bawa Kemana Pendidikan Indonesia ???
Berbicara tentang pendidikan di
Indonesia, sudah tentu menjadi topik yang hangat bagi pemerintah Indonesia
dalam memberantas kebodohan di negeri ini. Banyaknya masyarakat yang buta
huruf, tingginya angka kemisikinan, kurangnya tenaga pengajar yang profesional
akan berpengaruh terhadap tingkat pendidikan di Indonesia. Kurangnya pemerataan
pendidikan di Indonesia juga sangat memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap pendidikan di Indonesia.
Kita tahu bahwa pemerataan pendidikan
yang ada di Indonesia sangatlah tidak sama. Perbedaan tersebut bukan hanya
terletak pada materi pembelajarannya melainkan juga pada teknik operasional
pendidikan yang menjadi alat untuk menunjang pendidikan. Bagi yang suka
menonton siaran berita di televisi pastilah Anda tahu. Pendidikan di kota
sangatlah berkembang pesat dan merata. Bisa di lihat dari tenaga pendidik yang
banyak disetiap sekolah. Dan semakin berkembang pendidikan, semakin berkembang
pulang fasilitas yang digunakan. Contohnya seperti sekolah-sekolah negeri
maupun swasta di kota, banyak yang sudah mencapai tingkat bertaraf
Internasional. Tetapi bandingkan dengan pendidikan sekolah di desa. Sangat
tidak merata dan kurangnya tenaga pendidik disana. Banyak anak-anak yang putus
sekolah akibat tidak adanya dana. Pemerintah pun hanya memberikan komentar saja
tanpa adanya penindakan lebih lanjut. Pendidikan yang ditunjukan di Indonesia
sangatlah tidak merata. Sarana dan prasarana sekolah seperti pembangunan gedung
sekolah, akses menuju sekolah, dan lain-lain ataupun pemerataan dari segi
nonfisik seperti adanya diskriminasi antara “Siswa Kaya” dan “Siswa Miskin”,
kurangnya tenaga pengajar yang professional terutama di daerah yang terpencil.
Dilihat dari penunjang pendidikan seperti
pembangunan sekolah, sudah tentu terdapat perbedaan yang sangat jauh antara
pembangunan gedung sekolah di kota dan daerah yang terpencil. Perbedaan
tersebut bisa kita lihat dari ada atau tidaknya perpustakaan sarana dan
prasarananya kurang memadai di sekolah yang berada di daerah terpencil, WC yang
terkesan kumuh karena mungkin kurangnya ketersediaan air atau bahkan tidak
layak pakai, bangunan gedung sekolah yang terkadang mengancam keselamatan warga
sekolah karena atap gedung sudah lapuk dimakan usia. Coba kita bedakan dengan
bangunan sekolah yang ada di kota. Sudah tentu perbedaannya sangat jauh. Di
kota, perpustakaan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang sangat memadai,
atau bahkan ber-AC. Gedung sekolah yang bertingkat dan sudah tentu akan membuat
peserta didik nyaman dalam belajar serta memberikan pengaruh besar terhadap
prestasi siswa.
Dari segi pengajar, kita tahu bahwa
pengajar yang ada di kota jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan pengajar
yang ada di pedesaan. Hal ini bisa terjadi karena guru kebanyakan memilih
untuk mengajar di daerah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Hal
ini tidak sesuai dengan Pasal 39 UU No. 20 Tahun 2003 yaitu “Merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan
pengabdian masyarakat”. Untuk mengatasi permasalahan ini, seharusnya pemerintah
menugaskan guru yang lebih berkualitas untuk mengajar di sekolah pedesaan atau
yang terpencil. Karena jika di berikan pengajar yang kualitasnya dibawah
rata-rata tentunya siswa akan lebih memprihatinkan, karena sudah bersekolah di
pedesaan yang terkadang gedung sekolahnya sudah lapuk dimakan usia, ditambah
lagi dengan tenaga pengajar yang kurang berkualitas.
Di sisi lain kesadaran dari masyarakat
sendiri juga perlu diperhatikan. Banyak kita temui, terutama di golongan
masyarakat menegah kebawah, orang tua lebih memilih untuk menikahkan anaknya
ketika sudah lulus SMA atau bahkan SMP. Padahal dengan menikahkan anak-anaknya
yang masih tergolong dibawah usia standard tentunya akan menambah pengangguran
karena anak dibawah usia cenderung dipandang belum mempunyai ketrampilan
apapun. Selain itu juga akan menambah jumlah kepadatan penduduk. Karena pada
dasarnya perdikahan dini akan menimbulkan berbagai dampak negatif.
Permasalahan permasalahan
pendidikan dapat ditanggulangi dengan beberapa hal berikut ini :
Ø Pemberian
fasilitas dan sarana belajar
Pemberian fasilitas dan sarana belajar
akan sangat membantu terutama bagi setiap
lapisan masyarakat yang wajib mengenyam
bangku pendidikan. Sebaiknya pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang
dilakukan pemerintah dikerjakan se-transparan
mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat mempermainkan program yang
dijalankan ini.
Ø Kesempatan
memperoleh pendidikan yang sama
Pemberian kesempatan pendidikan bagi
seluruh masyarakat Indonesia agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan
memperoleh pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut gender, status sosial,
agama, maupun tempat
tinggal masyarakat.
Ø Pemberian
beasiswa kepada siswa yang berprestasi atau kurang mampu
Beasiswa merupakan salah satu langkah
pemerintah untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia. Beasiswa dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu beasiswa berprestasi dan beasiswa tidak mampu. Beasiswa
berprestasi adalah beasiswa yang diberikan kepada siswa yang benar-benar
berprestasi agar mampu mempertahankan prestasinya. Sedangkan beasiswa tidak
mampu adalah beasiswa yand diberikan kepada siswa yang mampu bersaing dengan
siswa lainnya di bidang akademik, tetapi tidak mampu bersaing di bidang ekonomi
sehingga siswa tersebut masih dapat mengenyam bangku pendidikan tanpa halangan
ekonomi.
Ø Pembedaan
pembayaran uang sekolah berdasarkan penghasilan orang tua
Membedakan biaya sekolah antara siswa
yang penghasilan orang tuanya dibawah garis kemiskinan dengan siswa yang
penghasilan orang tuanya di atas garis kemiskinan akan sangat membantu terutama
bagi siswa yang ekonominya lemah. Karena terkadang ada siswa yang terpaksa
tidak mengkuti ulangan semester karena uang pembayaran sekolah belum lunas,
seperti pembayaran LKS, SPP, dan sebagainya. Dengan adanya hal ini, diharapkan
siswa tersebut dapat merasakan pendidikan yang sama dengan siswa yang lainnya.
Ø Pengiriman
tenaga pendidik ke daerah pedalaman
Menyamakan pendidikan di kota dengan di
daerah pedalaman dengan mengirim tenaga pendidik ke pedalaman tentunya akan
membantu dalam mengatasi masalah pemerataan pendidikan. Karena sekarang ini
sekolah di kota paling di gandrung-gandrungi oleh tenaga pengajar karena
fasilitas yang sudah tentu sangat memadai. Seharusnya pemerintah memberikan
sanksi kepada tenaga didik yang tidak mau mengabdi atau mengajar di pedalaman.
Saran-saran
Pemeritah perlu meningkatkan lagi
upaya-upaya pemerataan pendidikan yang masih belum maksimal dan terus
mengembangkan upaya-upaya yang telah berhasil dilakukan. Kesadaran dari
masyarakaat juga sangat diperlukan. Karena biarpun pemerintah telah berupaya
semaksimal mungkin namun kesadaran masyarakat kurang, itu ibarat menggarami air
laut. Tenaga pendidik juga harus mau mengabdikan tugasnya sebagai pahlawan
tanda jasa dimanapun, baik itu di desa maupun di kota.