This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Pages

Selasa, 02 Juli 2013

Mau Di Bawa Kemana Pendidikan Indonesia ???

 Mau Di Bawa Kemana Pendidikan Indonesia ???
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia, sudah tentu menjadi topik yang hangat bagi pemerintah Indonesia dalam memberantas kebodohan di negeri ini. Banyaknya masyarakat yang buta huruf, tingginya angka kemisikinan, kurangnya tenaga pengajar yang profesional akan berpengaruh terhadap tingkat pendidikan di Indonesia. Kurangnya pemerataan pendidikan di Indonesia juga sangat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pendidikan di Indonesia.
Kita tahu bahwa pemerataan pendidikan yang ada di Indonesia sangatlah tidak sama. Perbedaan tersebut bukan hanya terletak pada materi pembelajarannya melainkan juga pada teknik operasional pendidikan yang menjadi alat untuk menunjang pendidikan. Bagi yang suka menonton siaran berita di televisi pastilah Anda tahu. Pendidikan di kota sangatlah berkembang pesat dan merata. Bisa di lihat dari tenaga pendidik yang banyak disetiap sekolah. Dan semakin berkembang pendidikan, semakin berkembang pulang fasilitas yang digunakan. Contohnya seperti sekolah-sekolah negeri maupun swasta di kota, banyak yang sudah mencapai tingkat bertaraf Internasional. Tetapi bandingkan dengan pendidikan sekolah di desa. Sangat tidak merata dan kurangnya tenaga pendidik disana. Banyak anak-anak yang putus sekolah akibat tidak adanya dana. Pemerintah pun hanya memberikan komentar saja tanpa adanya penindakan lebih lanjut. Pendidikan yang ditunjukan di Indonesia sangatlah tidak merata. Sarana dan prasarana sekolah seperti pembangunan gedung sekolah, akses menuju sekolah, dan lain-lain ataupun pemerataan dari segi nonfisik seperti adanya diskriminasi antara “Siswa Kaya” dan “Siswa Miskin”, kurangnya tenaga pengajar yang professional terutama di daerah yang terpencil.
Dilihat dari penunjang pendidikan seperti pembangunan sekolah, sudah tentu terdapat perbedaan yang sangat jauh antara pembangunan gedung sekolah di kota dan daerah yang terpencil. Perbedaan tersebut bisa kita lihat dari ada atau tidaknya perpustakaan sarana dan prasarananya kurang memadai di sekolah yang berada di daerah terpencil, WC yang terkesan kumuh karena mungkin kurangnya ketersediaan air atau bahkan tidak layak pakai, bangunan gedung sekolah yang terkadang mengancam keselamatan warga sekolah karena atap gedung sudah lapuk dimakan usia. Coba kita bedakan dengan bangunan sekolah yang ada di kota. Sudah tentu perbedaannya sangat jauh. Di kota, perpustakaan dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang sangat memadai, atau bahkan ber-AC. Gedung sekolah yang bertingkat dan sudah tentu akan membuat peserta didik nyaman dalam belajar serta memberikan pengaruh besar terhadap prestasi siswa.
Dari segi pengajar, kita tahu bahwa pengajar yang ada di kota jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan pengajar yang ada di pedesaan. Hal ini bisa terjadi karena guru kebanyakan memilih untuk  mengajar di daerah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pasal 39 UU No. 20 Tahun 2003 yaitu “Merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat”. Untuk mengatasi permasalahan ini, seharusnya pemerintah menugaskan guru yang lebih berkualitas untuk mengajar di sekolah pedesaan atau yang terpencil. Karena jika di berikan pengajar yang kualitasnya dibawah rata-rata tentunya siswa akan lebih memprihatinkan, karena sudah bersekolah di pedesaan yang terkadang gedung sekolahnya sudah lapuk dimakan usia, ditambah lagi dengan tenaga pengajar yang kurang berkualitas.
Di sisi lain kesadaran dari masyarakat sendiri juga perlu diperhatikan. Banyak kita temui, terutama di golongan masyarakat menegah kebawah, orang tua lebih memilih untuk menikahkan anaknya ketika sudah lulus SMA atau bahkan SMP. Padahal dengan menikahkan anak-anaknya yang masih tergolong dibawah usia standard tentunya akan menambah pengangguran karena anak dibawah usia cenderung dipandang belum mempunyai ketrampilan apapun. Selain itu juga akan menambah jumlah kepadatan penduduk. Karena pada dasarnya perdikahan dini akan menimbulkan berbagai dampak negatif.
Permasalahan permasalahan pendidikan dapat ditanggulangi dengan beberapa hal berikut ini :
Ø  Pemberian fasilitas dan sarana belajar
Pemberian fasilitas dan sarana belajar akan sangat membantu terutama bagi setiap
lapisan masyarakat yang wajib mengenyam bangku pendidikan. Sebaiknya pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang dilakukan pemerintah dikerjakan se-transparan mungkin, sehingga tidak ada oknum yang dapat mempermainkan program yang dijalankan ini.
Ø    Kesempatan memperoleh pendidikan yang sama
Pemberian kesempatan pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut  gender, status sosial, agama, maupun tempat tinggal masyarakat.
Ø  Pemberian beasiswa kepada siswa yang berprestasi atau kurang mampu
Beasiswa merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia. Beasiswa dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu beasiswa berprestasi dan beasiswa tidak mampu. Beasiswa berprestasi adalah beasiswa yang diberikan kepada siswa yang benar-benar berprestasi agar mampu mempertahankan prestasinya. Sedangkan beasiswa tidak mampu adalah beasiswa yand diberikan kepada siswa yang mampu bersaing dengan siswa lainnya di bidang akademik, tetapi tidak mampu bersaing di bidang ekonomi sehingga siswa tersebut masih dapat mengenyam bangku pendidikan tanpa halangan ekonomi.
Ø  Pembedaan pembayaran uang sekolah berdasarkan penghasilan orang tua
Membedakan biaya sekolah antara siswa yang penghasilan orang tuanya dibawah garis kemiskinan dengan siswa yang penghasilan orang tuanya di atas garis kemiskinan akan sangat membantu terutama bagi siswa yang ekonominya lemah. Karena terkadang ada siswa yang terpaksa tidak mengkuti ulangan semester karena uang pembayaran sekolah belum lunas, seperti pembayaran LKS, SPP, dan sebagainya. Dengan adanya hal ini, diharapkan siswa tersebut dapat merasakan pendidikan yang sama dengan siswa yang lainnya.
Ø  Pengiriman tenaga pendidik ke daerah pedalaman
Menyamakan pendidikan di kota dengan di daerah pedalaman dengan mengirim tenaga pendidik ke pedalaman tentunya akan membantu dalam mengatasi masalah pemerataan pendidikan. Karena sekarang ini sekolah di kota paling di gandrung-gandrungi oleh tenaga pengajar karena fasilitas yang sudah tentu sangat memadai. Seharusnya pemerintah memberikan sanksi kepada tenaga didik yang tidak mau mengabdi atau mengajar di pedalaman.



Saran-saran
Pemeritah perlu meningkatkan lagi upaya-upaya pemerataan pendidikan yang masih belum maksimal dan terus mengembangkan upaya-upaya yang telah berhasil dilakukan. Kesadaran dari masyarakaat juga sangat diperlukan. Karena biarpun pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin namun kesadaran masyarakat kurang, itu ibarat menggarami air laut. Tenaga pendidik juga harus mau mengabdikan tugasnya sebagai pahlawan tanda jasa dimanapun, baik itu di desa maupun di kota.